BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja yang sempurna dari setiap
proses yang djalankan oleh perusahaan . pemasaran tidak lagi dipandang sebagai
bagian yang terpisah dari organisasi yang hanya berperan sebagai proses
penjualan produk. Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas dari
fungsi-fungsi organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan untuk memuaskan
pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (Ineffective Marketing) dapat
membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada konsumen yang tidak puas.
Pemasaran yang efektif (Effective Marketing) justru berakibat sebaliknya yaitu
menciptakan nilai dan utilitas.
Menciptakan
nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti pemikiran pemasaran modern. Tujuan
kegiatan pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai yang
tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memenuhi harapannya sehingga
dapat menciptakan tingkat kepuasan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana Perkembangan Industri Jasa?
2.
Apa Saja Karakteristik Dan Klasifikasi
Jasa?
3.
Berbagai Macam Faktor Yang Mendorong
Pertumbuhan Bisnis Jasa?
4.
Bagaimana Pengaruh factor Lingkungan
Terhadap Perkembangan Jasa?
5.
Bagaimana Pentingnya Pemasaran Jasa?
C. Tujuan
1. Mengetahui
Perkembangan Industri jasa.
2. Mengetahui
Karakteristik Dan Klasifikasi Jasa.
3. Mengetahui
Berbagai Faktor Yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis jasa.
4. Mengetahui
Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Perkembangan Jasa.
5. Mengetahui
Pentingnya Pemasaran Jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Industri Jasa
Jasa
merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang
biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
memberikan niali tambah seperti kenyamanan, hiburan, kesengangan, atau
kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Menurut Philip
Kotler (1988 dan 1994), jasa merupakan sebuah tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Di
Indonesia, Industri jasa (industry tersier) juga terus mengalami perkembangan
dari sisi pertumbuhannya, industry ini mengalami peningkatan pada tahun
1983-1994 sebesar 40%, menjadi 42,1%. Padahal pada periode yang sama, industry
primer mengalami penurunan tajam sebesar 44% atau menjadi hanya 27%. Demikian
juga apabila dilihat dari kontribusi industry jasa terhadap produk domestic
bruto-PDB (gross domestic product-GDP). Meskipun tidak terlalu tinggi
peningkatannya, tetapi pada tahun 1983 berkontribusi sebanyak 32% dan pada
tahun 1994 sudah mencapai 35% dari totao PDB. Demikian juga daam hal pangsa
tenaga kerja. Industry ini pada tahun 1990 sudah menyerap kurang lebih 14%
total tenaga kerja Indonesia. Perkembangan-perkembangan ini diperkirakan akan terus
terjadi, terlebih setelah tahun 1980-an pemerintah menggulirkan kebijakan
dergulasi perbankan dan sektor riil seperti penggalakan ekspor nonmigas) serta
globalisasi ekonomi.
B.
Karakteristik
Dan Klasifikasi Jasa
Menurut
Griffin (1996), produk jasa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda antara
lain:
1. Intangibility
(tidak berwujud) yaitu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau
dicium, sebelum jasa itu dibeli.
2. Unstorability
yaitu jasa tidak mengenai persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
dihasilkan.
3. Customization
yaitu jasa juga sering kali didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan,
sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.
Berdasarkan
tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. High
Contact System
Pada
kelompok high contact system, untuk menerima jasa konsumen harus menjadi bagian
dri system. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada jasa sejenis pendidikan,
rumah sakit dan transportasi.
2. Low
Contact Sytem
Pada
kelompok low contact system, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari system
untuk menerima jasa. Hal ini sebagaimana terjadi pada jasa reparasi mobil dan
perbankan, dimana konsumennya tidak harus dalam kontak pada saat mobilnya yang
rusak diperbaiki oleh teknis bengkel.
Berdasarkan kesamaannya dengan
operasi manufaktur, dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Jasa
Murni (pure service)
Merupakan
jasa yang tergolong memiliki kontak tinggi dan tanpa persediaan, sangat berbeda
dengan manufaktur. Misalnya: jasa tukang cukur atau ahli bedah yang memberikan
jasanya secara berkala pada konsumen di tempat.
2. Jasa
Seminanufaktur (Quasimanufacturing Service)
Merupakan
jasa yang tergolong memiliki kontak rendah, memiliki kesamaan dengan
manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa.
Misalnya: jasa pengantaran, asuransi, dan kantor pos.
3. Jasa
Campuran (Mixed Service)
Merupakan
jasa yang tergolong memiliki kontak jenis menengah (moderate contact. Misalnya:
jasa bengkel, dry cleaning, ambulans, pemadam kebakaran, dll.
Berdasarkan
klasifikasi organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization – WTO),
ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi: jasa bisnis, jasa komunikasi,
jasa kontribusi dan jasa teknik, jasa distribusi, jasa pendidikan, jasa
lingkungan hidup, jasa keuangan, jasa kesehatan dan jasa social, jasa
kepariwisataan dan jasa perjalanan, dll.
C.
Berbagai
Faktor Yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis Jasa
Pertumbuhan
sektor jasa yang begitu cepat sebagaimana tergambar diatas, setidaknya ada
beberapa alasan yang tidak menjelaskan fenomena ini. Diantaranya dipicu oleh
perubahan demografis, perubahan psikografis, perubahan social, perubahan
perekonomian, perubahan bidang politik dan hukum.
1. Perubahan
demografis
Perubahan
demografis salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya tingkat harapan hidup,
yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan jumlah populasi usia
lanjut/pensiunan. Peningkatan jumlah populasi pensiuanan ini mendorong
permintaan baru akan jasa menghabiskan waktu luang seperti jasa travel dan juga
menimbulkan permintaan yang meningkat terhadap produk jasa perawatan kesehatan
dan keperawatan (nursing). Pergerakan structural dalam masyarakat telah
memengaruhi persoalan dimana dan bagaimana masyarakat hidup. Pertumbuhan kota
meningkatkan permintaan akan infrastruktur dan dukungan jasa.
2. Perubahan
Psikografis
Perkembangan
tekhnologi informasi mendorong terjadinya perubahan terhadap perilaku yang
serba instan, mobilitas tinggi, akses luas, dan kemudahan konsumsi (belanja)
melalui jaringan e-business cenderung meningkat. Perubahan psikografis ini
Nampak jelas dari perilaku kelompok orang-orang dewasa (mature people) yang
bercirikan: kreatif, menyukai hal-hal baru, dinamis, konsumtif dan berorientasi
tekhnologi. Hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan fasilitas jasa dan
pelayanan public yang optimal.
3. Perubahan
Sosial
Peningkatan
jumlah wanita dalam agkatan kerja membuat wanita tidak hanya berfungsi sebagai
ibu rumah tangga tetapi juga sebagai pekerja. Hal ini menghasilkan pertumbuhan
yang pesat dalam industry jasa tertentu misalnya jasa perawatan kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain. Selain itu, kualitas hidup yang semakin meningkat
membuat sebuah keluarga kecil dengan dua sumber pendapatan mempunyai uang yang
sengaja dialokasikan untuk membeli jasa perawatan kesehatan.
4. Perubahan
Perekonomian
Meningkatnya
spesialisasi dalam suatu perekonomian menghasilkan ketergantungan yang lebih
besar terhadap penyedia jasa yang bersifat terspesialisasi. Sebagai contoh,
meningkatnya permintaan terhadap jasa pelayanan rumah sakit yang memiliki
spesialisasi khusus seperti penyakit jantung; jasa pendidikan seperti
lembaga-lembaga pendidikan profesi; jasa kantor akuntan; jasa konsultasi hukum
dan lain-lain.
5. Perubahan
Bidang Politik dan Hukum
Internasionalisasi
menghasilkan peningkatan dan permintaan baru akan jasa yang lebih professional.
Dibukanya hambatan-hambatan ekonomi dalam kerangka perdagangan global, membawa
dampak terhadap perubahan aturan hukum, tata kerja, dan politik suatu negara.
Hal ini membuku peluang terjadinya Internasionalisasi jasa per profesi baik
dilakuan secara mandiri maupun kelompok.
Berbagai
Factor Pendorong sektor Jasa adalah sebagai berikut:
1. Kualitas
(Quality)
Semakin
meningkatnya harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan (service quality),
hal ini disebabkan oleh dua factor, yaitu:
·
Factor kekuatan eksternal: perubahan
harapan konsumen, peraturan pemerintah baru, peningkatan kualitas pesaing,
teknologi baru.
·
Factor kekuatan internal: menawarkan
jasa lebih baik, mengurangi tingkat kesalahan, mempertahankan konsumen loyal,
dan memperbaiki proses penyampaian.
Ada
beberapa cara untuk meningkatkan kualitas dalam perusahaan yaitu:
·
TQM (Total Quality Managemen)
·
Quality Re-Engineering
·
Proses Perbaikan, dan
·
Variasi Dari Model.
2. Pengurangan
biaya (cost control)
Menurunnya
halangan masuk pada berbagai industry jasa ditandai dengan meningkatnya
kompetisi, mendorong pelaku bisnis jasa untuk selalu mencari cara baru mengembangkan
value jasanya dalam usahanya mempertahankan konsumen dan mencari konsumen baru.
Walaupun yang dikembangkan adalah mencari kepuasan konsumen, sebenarnya
pendorong utama terhadap segala perubahan adalah kebutuhan untuk mengurangi
biaya (cost control).
3. Pelayanan
jasa (customer care)
Dalam
pasar yang mulai tumbuh, konsumen kadang-kadang masih memberikan toleransi
terhadap pelayanan yang kurang baik. Namun tidak untuk pasar yang sudah dewasa,
dimana konsumen mencari penyedia jasa yang lebih menawarkan layanan yang
berkualitas. Salah satu cara meningkatkan costumer care antara lain: design
yang baik, kelancaran proses order,
laporan akurat, pelatihan karyawan, kecepatan waktu transaksi.
4. Definisi
baru tentang konsumen
Salah
satu perubahan sektor jasa adalah cara pandang perusahaan terhadap karyawan
sebagai resources penting. Dimana karyawan dianggap sebagai konsumen internal
yang menentukan tujuan perusahaan dengan memenuhi kebutuhan karyawan. Munculnya
konsep quality circle yaitu konsep menggabungkan pengetahuan karyawan dengan
tujuan manajemen untuk menghasilkan penawaran yang berkualitas.
5. Peningkatan
produktivitas
Strategi
meminimalisasi biaya tidak terlepas dari tekanan kuat untuk meningkatkan
produktivitas dalam rangka menghadapi persaingan. Selain itu juga adanya
dorongan dari investor untuk mendapatkan pengembalian investasi, juga mendorong
untuk mencari cara varu untuk mendapatkan profit.
6. Organiasi
Nirlaba dan Public Mencari Sumber Income Baru
Tekanan
keuangan yang dihadapi organisasi public dan non profit telah mendorong mereka
tidak hanya mendorong pemotongan biaya dan mengembangkan operasi secara
efisien, tetapi juga menaruh perhatian pada kebutuhan konsumen.
D.
Pengaruh
Faktor Lingkungan Terhadap Perkembangan Jasa
Pemasaran
yang bergerak di sektor jasa dipengaruhi berbagai variable yang dapat dikontrol
seperti bauran pemasaran jasa, dan juga variable yang tidak dapat dikontrol
yang dikenal dengan lingkungan. Kedua variable ini berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan pemasaran jasa. Variable yang berpengaruh terhadap
perkembangan industry jasa adalah konsumen, pesaing, tekhnologi-inovasi dan
globalisasi/Internasionalisasi, ekonomi, pemerintah dan social budaya.
1. Konsumen
Pada
saat kebutuhan dan keinginan konsumen berubah, pemberi jasa (services provider)
harus melakukan perubahan. Supermarket saat ini memfokuskan pada penciptaan
pada costumer relationship dan costumer loyalty. Factor yang mempengaruhi
konsumen untuk lebih mengeluarkan biaya ekstra di sektor jasa antara lain:
meningkatkan pendapatan konsumen, meningkatnya jumlah ibu rumah tangga yang
bekerja full time atau part time, meningkatnya jumlah single parents.
2. Pesaing
Perkembangan
sektor jasa meningkatkan persaingan bagi penyedia jasa dari berbagai profesi,
bukan saja tenaga local tetapi tenaga asing juga sudah masuk ke Indonesia.
Untuk memenangkan persaingan tersebut penyedia jasa menawarkan jasa yang dapat
memberikan soluasi bagi kliennya disamping menciptakan image yang unggul.
3. Teknologi
Perubahan
teknologi merupakan factor penting bagi perkembangan bisnis jasa terutama pada
saat perusahaan embuat keputusan stratejik dalam mendeferensiasikan produk.
Teknologi menjadi kekuatan utama dalam membentuk persaingan dinamis dan modern.
Dimana kecepatan, akurasi dan focus adalah kunci keberhasilan untuk menciptakan
competitive edge yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang
ditujukan untuk memuaskan konsumen dan mengurangi biaya.
4. Globalisasi
Dan Internasionalisasi
Pada
saat ini sektor jasa internasionalisasi pasar menjadi suatu norma. Perusahaan
yang bergerak di bidang hukum, konsultan manajemen/akuntan, perusahaan
financial yang ada di Inggris dan di As, membuka kantor di beberapa kota di
negara lain. Jumlah pengiriman barang ke LN seperti Fedex, UPS juga berkembang
dengan menakjuban.
5. Ekonomi
Inflasi
menjadi dilemma bagi semua perekonomian sebuah bangsa. Kemampuan daya beli
masyarakat berkurang sehingga konsumen mencari value yang lebih besar terhadap
produk/jasa yang mereka beli. Konsumen menuntut value for money yaitu produk yang
bernilai dengan harga terjangkau konsumen menjadi sadar pentingnya harga (price
concious). Beberapa strategi perusahaan untuk mengahadapi krisis/inflasi yaitu:
v Value
Pricing : pengurangan promosi atau tetap harga murah (everyday low price).
v Adding
Value : memberikan nilai tambah dimata konsumen seperti manfaat, inovasi, dan
harga realistis.
v Getting
Close To The Consumer : memahami kebutuhan konsumen dan melakukan pendekatan
dengan kemajuan IT.
v Go
Global : membuka pasar baru dengan harga yang fleksibel di pasar yang belum
dewasa.
6. Pemerintah
Regulasi
pemerintah sangat berpengaruh terhadap sektor jasa. Deregulasi mengurangi
kendala dalam aktivitas perusahaan jasa dan pengusaha mempunyai kebebasan untuk
bersaing dalam harga.
7. Budaya
Dan Sosial
Keadaan
social yang sangat berpengaruh perkembangan industry jasa adalah meningkatnya
populasi lansia, pertumbuhan dual income family, dan meningkatnya jumlah wanita
bekerja dan berkarir, bertambahnya jumlah single parent.
E.
Pentingnya
Pemasaran Jasa
1. Pemasaran
untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen
Tanpa
adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang sebuah produk
yang anda hasilkan. Pemasaran yang semakin gencar akan membuat semakin banyak
orang yang tahu dengan produk usaha bisnis anda, dan kemungkinan besar
ketertarikan para pelanggan akan memperbesar angka penjualan perusahaan anda.
Terlebih jika anda memiliki sebuah produk yang unik dan memeiliki kualitas dan
nilai inovatif, maka sangat penting melakukan upaya marketing atau pemasaran
yang maksimal.
2. Menjelaskan
fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau layanan
Melalui
proses marketing, anda bisa menjelaskan kepada konsumen mengenai fungsi sebuah
produk, manfaat keunggulan, cara penggunaan dan sebagainya yang berkaitan dengan
produk. Karena kemungkinan besar konsumen akan tertarik membeli produk atau
layanan anda setelah mendengarkan fungsi, manfaat, keunggulan, serta cara
penggunaan yang benar dari produk yang bersangkutan. Disinilah peran pemasaran
itu sangat dirasakan, semakin luas pemasaran yang anda lakukan, maka akan
semakin banyak jumlah konsumen yang mengetahui informasi produk usaha anda.
3. Menginformasikan
sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen
Meskipun
orang telah cuckup mengenal perusahaan anda, pemasaran tetap penting dilakukan
apabila anda menghasilkan sebuah produk yang dihasilkan perusahaan bisnis anda.
Informasi tersebut dilakukan melalui upaya marketing promosi yang terus menerus
kepada para konsumen.
Pentingnya
sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu berkembang
tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran yang
handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang anda kelola.
Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dngan
pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan jasa.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jasa
merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang
biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
memberikan niali tambah seperti kenyamanan, hiburan, kesengangan, atau
kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.
Pentingnya
sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu berkembang
tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran yang
handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang anda kelola.
Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dngan
pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan jasa.
B.
Saran
Demikianlah
makalah yang kami buat, apabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan
kami mohon maaf. Kritik dan saran yang mendukung senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment