Makalah

Monday, 13 November 2017

Makalah Manajemen Keuangan Persediaan/Inventory



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka banyak bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Tujuan utama suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan salah satu modal kerja yang sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus menerus mengalami perubahan dan perputaran.
            Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu sistem akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan persediaan?
2.      Apa saja jenis-jenis persediaan?
3.      Klasifikasi Manajemen Persediaan (Inventory)?
4.      Tujuan dan metode persediaan?
5.      Pengukuran nilai persediaan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PERSEDIAAN
      Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan perusahaan industry serta perusahan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat terganggu karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.
      Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut C. Rolin Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen: "istilah persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang yang terdapat dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu".
      Menurut ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan:
1.      Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal)
2.      Dalam proses produksi (dalam kegiatan uasaha normal)
3.      Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan proses produksi atau pemberian jasa.



      Persediaan mempunyai arti  dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan. Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industry. penjualan barang dagangan merupakan sumber utama penghasilan bagi perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam persediaan.
B.     JENIS-JENIS PERSEDIAAN
  1. Jenis persediaan menurut fungsinya
                           a.   Bacth Stock/Lot Size Inventory, yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas pembuatan yang dilakukan dalam jumlah yang besar sedangkan penggunaan atau pengeluarannya dalam jumlah kecil. keuntungan yang dapat diperoleh dari adanya Batch Stock/Lot Size Inventory ini adalah:
                           b.   Fluctuation Stock, yaitu diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan yang dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut.
                           c.   Anticipation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menhadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan/penjualan atau permintaan yang meningkat.

  1. Jenis-jenis persediaan menurut cara pengolahannya dan posisi barang
a.       Persediaan bahan baku (Raw Material Stock) yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
b.      Persediaan bagian produksi atau parts yang dibeli (Purchased Part/Component Stock), yaitu persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain yang dapat secara langsung tanpa melalui proses produksi selanjutnya.
c.       Persdiaan bahan-bahan pembantu atau bahan-bahan pelengkap (Supplier Stock), yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi.
d.      Persediaan barang setengah jadi atau barang-barang dalam proses (Work Process/Progress), yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian dalam suatu pabrik atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.
C.    KLASIFIKASI MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
Ada beberapa macam klasifikasi inventori, menurut Dobler at al, ada beberapa klasifikasi inventori yang digunakan oleh perusahaan, antara lain:
1. Inventori produksi
      Yang termasuk dalam klasifikasi inventori produksi adalah bahan baku dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk. Bisa terdiri dari dua tipe yaitu item spesial yang dibuat khusus untuk spesifikasi perusahaan dan item standar produksi yang dibeli secara off-the-self.

2. Inventori MRO (Maintaintenance, Repair and Operating Supplies)
      Yang termasuk dalam kategori ini adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi namun tidak merupakan bagian dari produk. seperti pelumnas dan pembersih.
3. Inventori In-Process
      Yang termasuk dalam kategori inventori ini adalah produk setengah jadi. produk yang termasuk dalam kategori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses produksi.
4. Inventori Finished-goods
      Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam kategori inventori finished goods. PT XYZ adalah sebuah swalayan yang menjal produk-produk yang siap untuk dipakai. tidak ada proses pengolahan yang ada disana sehingga semua inventori yang dimilikinya termasuk dalam kategori ini. dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud bahwa dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses untuk barang jadi. Barang ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual kembali.
      Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui secara pasti harga pokok dari barang-barang dagangan yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier, barang yang dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun (over stock) barang yang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier, maka pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang lengkap, bila segala transaksi yang disebut 4 diatas tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persediaan barang yang ada dan yang sudah dipesan oleh langganan (Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada supplier (Quantity Sould) dan informasi penting lainnya. mengurangi inventory barang. Inventory merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.
D.    TUJUAN DAN METODE PERSEDIAAN
Adapun tujuan persediaan yaitu sebagai berikut:
  1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock)
  2. Memberi waktu luang ntuk pengelolaan produksi dan pembelian.
  3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
Hal-hal yang dipertimbangkan:
  1. Penentuan berapa harga besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.
  2. Struktur biaya persediaan:
Ø  Biaya per unit (item cost)
Ø  Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
Ø  Biaya pengelolaan persediaan
Ø  Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (cost of obsolescence, deterioration and loss)
Adapun metode manajemen persediaan yaitu:
1.       Metode EOQ (economic order quantity)
2.       Metode sistem pemeriksaan terus-menerus (continuous review system)
3.       Metode sistem pemeriksaan periodik (periodic review system)
4.       Metode hybridMetoda abc
E.     PENGUKURAN NILAI PERSEDIAAN
Untuk mengukur nilai persediaan pada perusahaan dapat disajikan dalam pengukuran sebagai berikut:
  1. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan  adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh. Barang persediaan yang meiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
  2. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persdiaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan renana kerja dan anggaran.
  3. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan, harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar.
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan perusahaan industry serta perusahan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat terganggu karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan.
Persediaan terbagi menjadi dua jenis yaitu persediaan menurut fungsinya dan  persediaan menurut cara pengolahannya dan posisi barang.
Adapun tujuan persediaan yaitu sebagai berikut:
      1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock)
      2. Memberi waktu luang ntuk pengelolaan produksi dan pembelian.
      3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.

  1. SARAN
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran bahwa penerapan manajemen persediaan yang baim harus dilaksanakan secara efektif, karena akan menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Rangkuty Freddy, Manajemen Persediaan, Cetakan Pertama, raja grafindo persada, Jakarta, 1995.
Warren, Fess, Niswonger, Prinsip-prinsip Akuntansi, edisi kesembilan belas, Jilid 1 Penerbit Erlangga, Jakarta 1999.
Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua Cetakan Kedelapan, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 1993.

No comments:

Post a Comment

Makalah Segmentasi, Targeting, And Positioning Jasa

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang ...