Makalah

Wednesday, 18 April 2018

Makalah Manajemen Keuangan Investasi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaan yang dapat digunakan sebagai jaminan social di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio “sampah”, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-iming yang menarik, anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut. Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang anda habis sia-sia. Investasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap kali individu.
Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor. Yng ingin membuka usaha daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha. Investor sering kali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelat-belit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang cukup besar.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Konsep Investasi?
2.      Apa Saja Macam Dan Jenis Investasi?
3.      Bagaimana Metode Dan Cara Penilaian Keputusan Investasi?
4.      Kelebihan Dan Kelemahan Masing-Masing Penilaian Keputusan Investasi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    KONSEP INVESTASI
Keputusan investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran modal, selain keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya kalau keputusan pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan kebutuhan peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau gabungan keduanya.
Keputusan investasi disisi lain lebih berfokus pada pilihan-pilihan apakah membeli suatu aktiva, melaksanakan suatu proyek, membuat suatu produk, dan lain sebagainya yang lebih mengarah kepada pengadaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan operasional. Umumnya investasi dalam bisnis memiliki dua karakteristik kunci yang pertama, investasi meliputi aktiva yang mempunyai umur ekonomis yang relative panjang, dan yang kedua, dari investasi tersebut diharapkan dapat menyediakan suatu hasil tertentu dalam jangka panjang.
Alternative keputusan tersebut dapat berupa keputusan screening atau keputusan preferensi. Keputusan screening meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan apakah sebuah proyek yang diusulkan memenuhi standar penerimaan yang ada. Misalnya suatu perusahaan hanya akan membuat kebijakan untuk menerima/menyetujui suatu proyek penurunan biaya apabila kebijakan itu memungkinkan perolehan suatu tingkat atau pendapatan tertentu. Sebagai suatu keputusan screening manajemen akan memutuskan menolak produk yang tidak memenuhi tingkat laba atau pendapatan yang ditetapkan tersebut.
Keputusan referensi berhubungan dengan pemilihan dari beberapa bagian kegiatan yang kompetitif. Sebagai iustrasi, sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan 5 jrenis mesin yang berbeda untuk mengganti mesin yang ada pada lini perakitan. Pemilihan mesin yang akan dibeli merupakan suatu keputusan preferensi. Keputusan-keputusan investasi yang sering dihadapi oleh para manajer dalam perusahaan dapat berupa:
·         Keputusan penurunan biaya. Apakah peralatan baru akan dibeli untuk menurunkan biaya-biaya?
·         Keputusan ekspansi pabrik. Apakah pabrik, gudang, atau fasilitas baru lainnya akan dibeli untuk meningkatkan kapasitas dan penjualan?
·         Keputusan pemilihan peralatan. Dari beberapa alternative mesin yang tersedia jenis mana yang paling efektif pembiayaannya untuk dibeli?
·         Keputusan menyewa atau membeli. Apakah fasilitas pabrik baru akan disewakan atau dibeli?
·         Keputusan penggantian peralatan. Apakah peralatan lama akan diganti sekarang atau ditunda penggantiannya?

B.     MACAM DAN JENIS INVESTASI
Sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan investasi sebagai salah satu tabungan yang berguna dalam jangka panjang atau masa depan. Selain karena jika menabung berbentuk uang saja akan cepat habis atau sering diambil. Investasi juga dapat dibentuk menjadi sebuah barang yang bahkan fungsinya dapat dimanfaatkan oleh investor nya sendiri. Untuk itu kenapa investasi banyak ditawarkan dan digunakan oleh para pengusaha atau pemilik uang dan juga barang kekayaan. Investasi sekarang dapat anda nikmati diperusahaan keuangan atau di bank-bank. Macam-macam dan jenis-jenis investasi yang perlu diketahui, yaitu:
1.      Reksa Dana
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan ke asset financial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank custodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak asset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham. Obligasi dan instrument pasar uang sesuai dengan kebijakan dari manajer investasi.


2.      Mata Uang Asing
Segala macam uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut system mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
3.      Property
Investasi dalam property berarti investasi dalam bentuk tanah dan rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari property yaitu, menyewakan property tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual property tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
4.      Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antic, cincin, keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
5.      Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perushaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntngan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.



6.      Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima diseluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti amerika, jepang, jerman, inggris, italia, kanada dan perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
7.      Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapan pun yang kita inginkan.
8.      Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik utnuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi  biasanya sedikit lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
9.      Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hamper sama dengan produk tabungan, yang membedakannya disini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebh tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.


C.    METODE DAN CARA PENILAIAN KEPUTUSAN
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan antara lain:
1.      Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. Keputusan dari penilaian ini dengan metode ini bila selisih antara PV dari clash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai posistif, artinya  investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selish PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak.
2.      Metode  Payback Period (PBP)
Payback Period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan kata lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.
3.      Metode Profitability Index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Bila profitability index lebih besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.
4.      Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah setelah pajak dibagi dengan rata-rata investasi.
5.      Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return atau vield untuk suatu investasi adalah tingkat bunga yang menyamakan present value arus kas keluar dan present value arus kas masuk.
Contoh perhitungan (Husnan: 2000, 140-145)
Perusahaan taxi akan membuka devisi baru, dimulai dengan membeli 50 buah taxi dengan harga 30.000.000 per unit. Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa sebesar 4.000.000. penyusutan dengan metode garis lurus. Taxi tersebut akan dioperasikan selama setahun full (asumsi 300 hari) dan setiap hari pengemudi akan dikenakan setoran 50.000 per hari. Berbagai biaya yang yang bersifat tunai ditaksir sebesar 3.000.000 pajak penghasilan yang dikenakan 35%. Asumsi tingkat bunga yang relevan sebesar 16%.
Penghasilan 300 hari x 50 taxi x Rp 50.000 = 750.000.000
Biaya-biaya
a)      Bersifat tunai 50 x 3 jt = 150.000.000
b)      Penyusutan 50 x 6.5 jt = 325.000.000
= 475.000.000
            Laba operasi (EBIT)               = 275.000.000
            Pajak 35%                               = 96.250.000
            Laba setelah pajak (EAT)       = 178.750.000
            Taksiran kas masuk bersih       = EAT + deprsiasi
                                                            = 178.750.000 + 325.000.000
                                                            = 503.750.000






a.       Metode NPV
Tahun
Cash flow
Df
PV of Cash Flow
1
Rp 503.750.000
0.862
Rp 434.267.241
2
Rp 503.750.000
0.743
Rp 374.368.312
3
Rp 503.750.000
0.641
Rp 322.731.303
4
Rp 503.750.000
0.552
Rp 278.216.641

Rp 200.000.000
0.552
Rp 110.458.220

Total PV Cash Flow

Rp 1.520.041.716

PV of Investasi

Rp 1.500.000.000

Net Present Value

Rp 20.041.716

      Kesimpulan: karena nilai NPV posistif maka investasi tersebut diterima.
b.      Metode Payback Period
1                                                                                   Rp 503.750.000
2                                                                                   Rp 503.750.000
PV Kas Masuk                                    Rp 1.007 500.000
PV Investasi                                        Rp 1.500.000.000
Sisa                                                      Rp 492.500.000
Karena tahun ke-3 diharapkan investasi tersebut menghasilkan Rp 503.750.000 maka kekurangan sebesar Rp 492.500.000 diharapkan akan kembali dalam jangka waktu:
      = (Rp 492.500.000/Rp 503.750.000) x 12 bulan
      = 11,73 bulan
Dengan demikian periode payback = 2 tahun, 11,73 bulan
c.       Metode Profitability Index
Profitability index       = PV Kas Masuk / PV Kas Keluar
                                    = Rp 1.520.041.716 / Rp 1.500.000.000
                                    = 1,013
d.      Metode Average Rate of Return
Average Rate of Return          = (rata-rata kas masuk bersih/rata-rata investasi) x 100%
                                                = (Rp 503.750.000/Rp 850.000.000) x 100%
                                                = 59,26%
e.       Metode Internal Rate of Return


16%

17%
1
Rp 503.750.000
0,862069
Rp 434.267.241
0,854701
2
Rp 503.750.000
0,743163
Rp 374.368.312
0,730514
3
Rp 503.750.000
0,640658
Rp 322.731.303
0,624371
4
Rp 503.750.000
0,552291
Rp 278.216.641
0,53365

Rp 200.000.000
0,552291
Rp 110.458.220
0,53365


PV Kas Masuk
Rp 1.520.041.716



PV Investasi
Rp 1.500.000.000



NPV
Rp 20.141.716


                        Dengan trial and error
                        i                       PV Kas Masuk
                        16%                 Rp 1.520.041.716
                        17%                 Rp 1.488.634.646
                        1%                   Rp 31.407.070
                        = (Rp 20.041.716/Rp 31.407.070) x 1%
                        = 0.62%
                        I = 16% + 0,62%
                        I = 16,62%
D.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN  MASING-MASING PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI
1.      Metode PayBack Period
Kelebihan dari metode playback period ini adalah:
·         Mudah dimengerti.
·         Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat.
·         Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya.
·         Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.

Kelemahan metode payback period ini adalah:
·         Mengabaikan nilai waktu daripada waktu uang (time value of money).
·         Mengabaikan penerimaan-penerimaan invstasi atau proceeds setelah periode tercapai.

2.      Accounting Rate Of Return
Kelebihan dari metode ini adalah:
·         Sederhana dan mudah dimengerti
·         Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak perlu memerlukan perhitungan tambahan.

Kelemahan utama dari metode ini adalah:
·         Tidak memperhitungkan “time value of money”
·         Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan.

3.      Net Present Value (NPV)
Kelebihan dari metode ini adalah:
·         Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).
·         Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.
·         Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi

Kelemahan dari metode ini adalah:
·         Memerlukan perhitungan cost of capital sebagai discount rate.
·         Lebih sulit penerapannya dari pada payback period.

4.      Internal Rate Of Return (IRR)
Kelebihan dari metode ini adalah:
·         Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.
·         Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.
·         Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.

Kelemahan dari metode ini adalah:
·         Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
·         Lebih sulit melakukan perhitungan.

5.      Profitability Indeks (PI)
Kelebihan dari metode ini adalah:
·         Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
·         Menentukan terlebih dahulu bunga yang akan digunakan.
·         Konsisten dengan tujuan perusahaan, yang memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Kelemahan dari metode ini adalah:
·         Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang mutually exclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda.








BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Keputusan investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran modal, selain keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya kalau keputusan pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan kebutuhan peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau gabungan keduanya.
Macam dan jenis investasi yang perlu diketahui yaitu reksa dana, mata uang asing, property, barang-barang koleksi, saham, emas, tabungan di bank, obligasi, dan deposito di bank.
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan antara lain:
1.      Metode Net Present Value (NPV)
2.      Metode  Payback Period (PBP)
3.      Metode Profitability Index (PI)
4.      Metode Average Rate of Return (ARR)
5.      Metode Internal Rate of Return (IRR)

B.     SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang mendukung senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapannya (keputusan jangka panjang), Buku 1, Edisi 4, BPFE Yogyakarta.
Sutrisno.2007. Manajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Cetakan kelima Penerbit Ekonisia Yogyakarta.
Hendra S. Raharjaputra. 2009. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi Teori Konsep Investasi, Cetakan Pertama.

Makalah Segmentasi, Targeting, And Positioning Jasa

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang ...