BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Setiap
individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap
orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaan yang dapat digunakan
sebagai jaminan social di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari
dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya.
Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio “sampah”, atau bahkan
ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-iming yang menarik,
anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang
dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi
tersebut. Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi
uang anda habis sia-sia. Investasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus
pandai melihat ke sektor mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting
sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap kali individu.
Peran
individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya harga
barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan
tentang peraturan penanaman modal, karena sejak pelaksanaan otonomi daerah,
pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai penanaman modal
karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor. Yng ingin membuka
usaha daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha.
Investor sering kali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelat-belit
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan
yang cukup besar.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Yang
Dimaksud Dengan Konsep Investasi?
2.
Apa Saja Macam
Dan Jenis Investasi?
3.
Bagaimana Metode
Dan Cara Penilaian Keputusan Investasi?
4. Kelebihan Dan Kelemahan Masing-Masing Penilaian
Keputusan Investasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP INVESTASI
Keputusan
investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran modal, selain
keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya kalau keputusan
pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan
kebutuhan peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau gabungan keduanya.
Keputusan
investasi disisi lain lebih berfokus pada pilihan-pilihan apakah membeli suatu
aktiva, melaksanakan suatu proyek, membuat suatu produk, dan lain sebagainya
yang lebih mengarah kepada pengadaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan
operasional. Umumnya investasi dalam bisnis memiliki dua karakteristik kunci
yang pertama, investasi meliputi aktiva yang mempunyai umur ekonomis yang
relative panjang, dan yang kedua, dari investasi tersebut diharapkan dapat
menyediakan suatu hasil tertentu dalam jangka panjang.
Alternative
keputusan tersebut dapat berupa keputusan screening atau keputusan preferensi.
Keputusan screening meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan apakah
sebuah proyek yang diusulkan memenuhi standar penerimaan yang ada. Misalnya
suatu perusahaan hanya akan membuat kebijakan untuk menerima/menyetujui suatu
proyek penurunan biaya apabila kebijakan itu memungkinkan perolehan suatu
tingkat atau pendapatan tertentu. Sebagai suatu keputusan screening manajemen
akan memutuskan menolak produk yang tidak memenuhi tingkat laba atau pendapatan
yang ditetapkan tersebut.
Keputusan
referensi berhubungan dengan pemilihan dari beberapa bagian kegiatan yang
kompetitif. Sebagai iustrasi, sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan 5
jrenis mesin yang berbeda untuk mengganti mesin yang ada pada lini perakitan.
Pemilihan mesin yang akan dibeli merupakan suatu keputusan preferensi.
Keputusan-keputusan investasi yang sering dihadapi oleh para manajer dalam
perusahaan dapat berupa:
·
Keputusan
penurunan biaya. Apakah peralatan baru akan dibeli untuk menurunkan
biaya-biaya?
·
Keputusan
ekspansi pabrik. Apakah pabrik, gudang, atau fasilitas baru lainnya akan dibeli
untuk meningkatkan kapasitas dan penjualan?
·
Keputusan
pemilihan peralatan. Dari beberapa alternative mesin yang tersedia jenis mana
yang paling efektif pembiayaannya untuk dibeli?
·
Keputusan
menyewa atau membeli. Apakah fasilitas pabrik baru akan disewakan atau dibeli?
·
Keputusan
penggantian peralatan. Apakah peralatan lama akan diganti sekarang atau ditunda
penggantiannya?
B.
MACAM DAN JENIS INVESTASI
Sudah
banyak masyarakat yang memanfaatkan investasi sebagai salah satu tabungan yang
berguna dalam jangka panjang atau masa depan. Selain karena jika menabung
berbentuk uang saja akan cepat habis atau sering diambil. Investasi juga dapat
dibentuk menjadi sebuah barang yang bahkan fungsinya dapat dimanfaatkan oleh
investor nya sendiri. Untuk itu kenapa investasi banyak ditawarkan dan
digunakan oleh para pengusaha atau pemilik uang dan juga barang kekayaan.
Investasi sekarang dapat anda nikmati diperusahaan keuangan atau di bank-bank.
Macam-macam dan jenis-jenis investasi yang perlu diketahui, yaitu:
1. Reksa Dana
Reksa
dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian
diinvestasikan ke asset financial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank
penyimpanan yang disebut dengan bank custodian. Reksa dana adalah solusi bagi
orang yang ingin berinvestasi dalam banyak asset namun memiliki dana yang
terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak
cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham. Obligasi dan
instrument pasar uang sesuai dengan kebijakan dari manajer investasi.
2. Mata Uang Asing
Segala
macam uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata
uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham,
karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut system mengambang bebas
(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di
pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat
fluktuatif.
3. Property
Investasi
dalam property berarti investasi dalam bentuk tanah dan rumah. Keuntungan yang
bisa didapat dari property yaitu, menyewakan property tersebut ke pihak lain
sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual property tersebut dengan harga yang
lebih tinggi.
4. Barang-barang koleksi
Biasanya
barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antic, cincin, keris,
dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang
koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka
kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut
suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
5. Saham
Saham
adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di
suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli
sebagian perusahaan tersebut. Apabila perushaan tersebut mengalami keuntungan,
maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntngan yang disebut
deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang
lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang
bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
6. Emas
Emas
merupakan barang berharga yang paling diterima diseluruh dunia setelah mata
uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, seperti amerika, jepang, jerman, inggris, italia,
kanada dan perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi
pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan
inflasi itu sendiri.
7. Tabungan di bank
Dengan
menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapan pun yang kita inginkan.
8. Obligasi
Obligasi
atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik utnuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu
proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar
lebih menarik investor suku bunga obligasi
biasanya sedikit lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
9. Deposito di bank
Deposito
di bank merupakan suatu produk deposito yang hamper sama dengan produk
tabungan, yang membedakannya disini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa
diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut
sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara
satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang
harian). Suku bunga deposito biasanya lebh tinggi dibandingkan dengan suku
bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito
tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
C.
METODE DAN CARA PENILAIAN KEPUTUSAN
Ada
beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering
digunakan antara lain:
1. Metode Net Present Value (NPV)
Net
Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai
sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu,
kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. Keputusan dari
penilaian ini dengan metode ini bila selisih antara PV dari clash flow lebih
besar berarti nilai NPV bernilai posistif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan
sebaliknya apabila selish PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV
investasi, maka investasi dipandang tidak layak.
2. Metode
Payback Period (PBP)
Payback
Period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan kata lain
bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi yang
ditanamkan kembali seperti semula.
3. Metode Profitability Index (PI)
Metode
ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present
value dari investasi. Bila profitability index lebih besar dari 1 maka proyek
investasi layak untuk dijalankan.
4. Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode
ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini
menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah
setelah pajak dibagi dengan rata-rata investasi.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal
Rate of Return atau vield untuk suatu investasi adalah tingkat bunga yang
menyamakan present value arus kas keluar dan present value arus kas masuk.
Contoh
perhitungan (Husnan: 2000, 140-145)
Perusahaan
taxi akan membuka devisi baru, dimulai dengan membeli 50 buah taxi dengan harga
30.000.000 per unit. Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa
sebesar 4.000.000. penyusutan dengan metode garis lurus. Taxi tersebut akan
dioperasikan selama setahun full (asumsi 300 hari) dan setiap hari pengemudi
akan dikenakan setoran 50.000 per hari. Berbagai biaya yang yang bersifat tunai
ditaksir sebesar 3.000.000 pajak penghasilan yang dikenakan 35%. Asumsi tingkat
bunga yang relevan sebesar 16%.
Penghasilan 300
hari x 50 taxi x Rp 50.000 = 750.000.000
Biaya-biaya
a) Bersifat tunai 50 x 3 jt = 150.000.000
b)
Penyusutan
50 x 6.5 jt = 325.000.000

= 475.000.000
Laba operasi (EBIT) = 275.000.000
Pajak 35% = 96.250.000
Laba setelah pajak (EAT) =
178.750.000
Taksiran kas masuk bersih = EAT + deprsiasi
=
178.750.000 + 325.000.000
=
503.750.000
a. Metode NPV
Tahun
|
Cash flow
|
Df
|
PV of Cash Flow
|
1
|
Rp 503.750.000
|
0.862
|
Rp 434.267.241
|
2
|
Rp 503.750.000
|
0.743
|
Rp 374.368.312
|
3
|
Rp 503.750.000
|
0.641
|
Rp 322.731.303
|
4
|
Rp 503.750.000
|
0.552
|
Rp 278.216.641
|
|
Rp 200.000.000
|
0.552
|
Rp 110.458.220
|
|
Total PV Cash Flow
|
|
Rp 1.520.041.716
|
|
PV of Investasi
|
|
Rp 1.500.000.000
|
|
Net Present Value
|
|
Rp 20.041.716
|
Kesimpulan:
karena nilai NPV posistif maka investasi tersebut diterima.
b.
Metode Payback
Period
1
Rp 503.750.000
2
Rp 503.750.000
PV
Kas Masuk Rp
1.007 500.000
PV
Investasi Rp
1.500.000.000
Sisa Rp
492.500.000
Karena
tahun ke-3 diharapkan investasi tersebut menghasilkan Rp 503.750.000 maka
kekurangan sebesar Rp 492.500.000 diharapkan akan kembali dalam jangka waktu:
= (Rp 492.500.000/Rp 503.750.000) x 12
bulan
= 11,73 bulan
Dengan
demikian periode payback = 2 tahun, 11,73 bulan
c. Metode Profitability Index
Profitability
index = PV Kas Masuk / PV Kas Keluar
= Rp
1.520.041.716 / Rp 1.500.000.000
= 1,013
d. Metode Average Rate of Return
Average
Rate of Return = (rata-rata kas
masuk bersih/rata-rata investasi) x 100%
=
(Rp 503.750.000/Rp 850.000.000) x 100%
=
59,26%
e. Metode Internal Rate of Return
|
|
16%
|
|
17%
|
1
|
Rp 503.750.000
|
0,862069
|
Rp 434.267.241
|
0,854701
|
2
|
Rp 503.750.000
|
0,743163
|
Rp 374.368.312
|
0,730514
|
3
|
Rp 503.750.000
|
0,640658
|
Rp 322.731.303
|
0,624371
|
4
|
Rp 503.750.000
|
0,552291
|
Rp 278.216.641
|
0,53365
|
|
Rp 200.000.000
|
0,552291
|
Rp 110.458.220
|
0,53365
|
|
|
PV Kas Masuk
|
Rp 1.520.041.716
|
|
|
|
PV Investasi
|
Rp 1.500.000.000
|
|
|
|
NPV
|
Rp 20.141.716
|
|
Dengan
trial and error
i PV
Kas Masuk
16% Rp 1.520.041.716


1% Rp 31.407.070
= (Rp 20.041.716/Rp 31.407.070) x 1%
= 0.62%
I = 16% + 0,62%
I = 16,62%
D.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI
1.
Metode PayBack
Period
Kelebihan dari metode
playback period ini adalah:
·
Mudah
dimengerti.
·
Lebih
mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat.
·
Beranggapan
bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya.
·
Cukup akurat
untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan
bagi pembuat keputusan.
Kelemahan metode payback period ini adalah:
·
Mengabaikan
nilai waktu daripada waktu uang (time value of money).
·
Mengabaikan
penerimaan-penerimaan invstasi atau proceeds setelah periode tercapai.
2.
Accounting Rate
Of Return
Kelebihan dari metode
ini adalah:
·
Sederhana dan
mudah dimengerti
·
Metode ini
menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak perlu memerlukan
perhitungan tambahan.
Kelemahan utama dari metode ini adalah:
·
Tidak
memperhitungkan “time value of money”
·
Menitikberatkan
pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan.
3.
Net Present
Value (NPV)
Kelebihan dari metode
ini adalah:
·
Memperhatikan
nilai waktu dari pada uang (time value of money).
·
Mengutamakan
aliran kas yang lebih awal.
·
Tidak
mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari metode ini adalah:
·
Memerlukan
perhitungan cost of capital sebagai discount rate.
·
Lebih sulit
penerapannya dari pada payback period.
4.
Internal Rate Of
Return (IRR)
Kelebihan dari metode
ini adalah:
·
Tidak
mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.
·
Memperhitungkan nilai
waktu dari pada uang.
·
Mengutamakan
aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.
Kelemahan dari metode ini adalah:
·
Memerlukan
perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin
dicapai.
·
Lebih sulit
melakukan perhitungan.
5.
Profitability
Indeks (PI)
Kelebihan dari metode
ini adalah:
·
Memperhitungkan
nilai waktu dari pada uang (time value of money)
·
Menentukan
terlebih dahulu bunga yang akan digunakan.
·
Konsisten dengan
tujuan perusahaan, yang memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Kelemahan dari metode ini adalah:
·
Dapat memberikan
panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang mutually exclusive yang
memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Keputusan
investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran modal, selain
keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya kalau keputusan
pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan
kebutuhan peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau gabungan keduanya.
Macam dan jenis
investasi yang perlu diketahui yaitu reksa dana, mata uang asing, property,
barang-barang koleksi, saham, emas, tabungan di bank, obligasi, dan deposito di
bank.
Ada
beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering
digunakan antara lain:
1. Metode Net Present Value (NPV)
2.
Metode Payback Period (PBP)
3.
Metode
Profitability Index (PI)
4.
Metode Average
Rate of Return (ARR)
5.
Metode Internal
Rate of Return (IRR)
B.
SARAN
Demikianlah makalah yang kami
buat, apabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf.
Kritik dan saran yang mendukung senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2000.
Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapannya (keputusan jangka panjang), Buku 1,
Edisi 4, BPFE Yogyakarta.
Sutrisno.2007.
Manajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Cetakan kelima Penerbit Ekonisia
Yogyakarta.
Hendra S. Raharjaputra.
2009. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi Teori Konsep Investasi, Cetakan Pertama.